Senin, 23 November 2009

Topeng Dan Berhala (^_^)

"Belajar menulis", gag semua yang lo baca ini bener ! ha..ha..ha

" Jika seseorang memiliki karakter, berarti dia juga memiliki pengalaman yang tipikalnya terjadi berulang kali. "



" Kau adalah pengamat kehidupan yang buruk jika kau belum melihat tangan - tangan kebaikan yang membunuh"
-Friedrich Nietzsche : Beyond Good and Evil-

Hanya memperhatikan seseorang tanpa diketahui seorangpun. Melihat dari sebuah sudut pandang tak biasa. Mengamati segala kebiasan – kebiasaannya. Memperhatikan hingga seakan – akan mampu merasakan detak jantung dan setiap hela nafas yang ada. Seorang pembunuh berantai yang melakukan pencarian di setiap pembunuhan – pembunuhannya. Seorang pengagum rahasia yang mencitai seseorang tanpa ada keberanian untuk menyatakan cintanya. Seorang adikuasa yang gila kejayaan dan tahta. Seorang pejuang yang senantiasa memperjuangkan bangsanya yang tertindas. Seorang seniman yang menentang mainstream yang ada. Seorang aktor / aktris yang memainkan peranya. Adakah dari mereka yang tidak memiliki topeng? Apakah semua topeng – topeng yang tercipta di dunia ini telah dipilih menjadi jalan pelarian seseorang? Ataukah topeng itulah yang menjadi identitas orang tersebut?

Segala kekecewaan dan kegagalan yang tak berujung, inikah yang mengkibatkan terciptanya milyaran topeng di dunia ini? Atau hal ini hanya akibat dari ketamakan dan kerakusan umat manusia? Topeng yang haus darah dan mampu memberikan kekuasaan dan kejayaan. Topeng yang mampu memenuhi hasrat existensial seseorang. Topeng yang mampu memberikan alasan pembenaran. Siapakah manusia pertama yang kehilangan jati dirinya dan mengenakan sebuah topeng untuk pertama kalinya di dunia ini? Tanpa di sadari, manusia itu telah menciptakan sebuah berhala baru. Berhala yang di dalamnya terdapat peledak alam semesta. Adakah seorang anak manusia yang berani menghancurkan berhala ini? Atau ini hanyalah kutukan yang di bawa oleh umat manusia.

Sebenarnya dari manakah datangnya semua pemikiran ini? Benar – benar dari diriku sejati kah? Atau berasal dari topengku? Sebuah lingkaran absurditas absolute yang mengitari dirinya sendiri. Sesuatu di luar batas ruang dan waktu, hanya pengamat dari sanalah yang mampu memberikan jawaban secara rasional objektif. Sebuah paradigma di dalam pikiran yang di luar pikiran. Siapa kiranya yang diberi kesempatan untuk menembus batasanya batasan. Ia pasti mampu menjawabnya. Dan musnahlah Alam Semesta beserta semua berhala dan topeng – topeng itu.

Mother tongue

Share