Sabtu, 28 November 2009

Nothing Than Absolute (^_^)

"Belajar menulis", gag semua yang lo baca ini bener ! ha..ha..ha

" The opposite of a correct statement is a false statement. But the opposite of a profound truth may well be another profound truth."

- Niels Bohr-



Sebuah pertanyaan tanpa sebuah jawaban. Bagaimana sebuah pertanyaan bisa menimbulkan berjuta jawaban dan begitu pula sebaliknya ? Dari manakah munculnya multi intrepretasi itu ? Apakah seluruh instrumen perspektif yang ada tak lebih hanyalah sebuah doktrin partikular ataupun hanya sebuah a priori ? Perlukah filologi itu? Perlukah hermeneutik itu? Apakah ada seseorang yang benar - benar mampu memahami sepenuhnya atas apa yang disampaikan orang lain melalui sebuah teks? Adakah sebuah makna absolute dari sebuah teks? Adakah sebuah kesalahan interpetasi itu?

Kesalahan yang melahirkan perubahan dan perbedaan dari segala yang dipertahankan dan diyakini. Berjuta manifestasi inspirasi tertuang pada seluruh teks yang pernah tercipta di dunia ini. Teks yang menuliskan nilai – nilai. Nilai - nilai yang ditulis dalam sebuah teks oleh para sejarahwan. Teks yang menuliskan sejarah. Sejarah yang memberikan identitas pada suatu peradaban. Sebuah Identitas awal peradaban yang lahir akibat perbedaan sejarah. Adakah sebuah teks sejarah yang benar – benar merupakan realitas objektif, yang lepas dari segala subjektivitas sang sejarahwan ? Atau mungkin sebuah teks sejarah yang bukan milik pemenang?

Seorang adikuasa yang dianggap putra tuhan. Seseorang yang mampu membalikan semua sejarah dan nilai. Orang - orang yang tertindas dan mencari sebuah alasan pembenaran maupun apologia atas segala penindasan yang menimpanya. Mereka juga mampu membalikan semua sejarah dan nilai. Nilai dan sejarah yang telah menginstitusi umat manusia. Perlukah membuang semua sejarah itu? Perlukah merevaluasi semua nilai itu? Sehingga lepaslah semua belenggu nilai dan sejarah. Jika ada sesuatu yang berawal tentunya juga ada akhir dari sesuatu tersebut. Adakah sebenarnya awal dan akhir itu sendiri? Ataukah segala yang ada tidak lebih hanyalah sebuah lingkaran yang mengitari dirinya sendiri (eternality reccurent). Tanpa titik nol tapi saling meniadakan. Mungkinkah ada sebuah moral tanpa amoral ? Mungkinkah ada absurditas tanpa realitas? Mungkinkah sebuah keabsolutan tanpa ketiadaan ?

Seperti sebuah tesis dan antithesis. Saling meniadakan untuk saling melengkapi. Adakah sebenarnya sebuah sintesis itu? Salah satu manifestasi inspirasi keinginanku, manusia akan menemukan kembali kesempurnaannya setelah manusia tersebut telah menyadari batasanya sendiri. Batasan yang menegaskan kekurangan dan kelemahannya. Sesuatu yang membuat manusia memasrahkan diri pada suatu keyakinan akan sesuatu yang ia tidak yakini maupun sesuatu yang ia benci sekalipun. Suatu keyakinan yang diyakininya akan membebaskan dirinya dari segala belenggu yang ada. Belenggu dari segala kesempurnaan itu sendiri. Sebuah proses pelampauan untuk menjadi manusia yang rela mengorbankan segala – galanya dimasa kini demi masa mendatang. Sebuah tahap pencapaian akan pencarian hakekat eksistensi manusia.

Mother tongue

Share